Menyambung tulisan sebelumnya tentang pengelolaan
limbah mouse, maka sebenarnya ide dan pemikiran yang sama dapat
diterapkan untuk limbah keyboard, yang merupakan saudara seperjuangan
dari mouse saat digunakan untuk menunjang fungsi komputer. Tentu saja
fungsi keyboard ini yang berbeda dengan fungsi mouse. Keyboard
digunakan pada komputer untuk memberikan perintah tombol-tombol
tertentu dan untuk mengetik suatu rangkaian huruf/angka/simbol.
Mirip dengan perkembangan teknologi komputer dan
asesorisnya, maka teknologi untuk keyboard pada dasarnya juga berkembang
pesat. Hanya saja dari sisi fungsi relatif tidak begitu berbeda,
perkembangan menyangkut aspek estetika, bentuk ergonomik, kenyamanan
penggunaan, jumlah tuts dan hal-hal kecil lainnya. Termasuk dalam hal
ini adalah teknologi keyboard yang tersambungkan dengan kabel ataupun
dengan sistem wireless. Ada keyboard yang berukuran besar maupun
keyboard yang berukuran tipis dan dapat digulung. Ada keyboard yang
berwarna standar seperti hitam atau putih, maupun ada keyboard yang
dibuat dalam variasi warna tertentu. Dari pilihan ini tentu saja
mengakibatkan konsumen akan menginginkan keyboard yang memenuhi selera
dan keperluan yang bersangkutan. Pada sisi lain, keyboard seperti
halnya mouse juga merupakan asesoris komputer yang harganya relatif
murah, sehingga pengadaan keyboard sering diikutkan pada pembelian
komputer baru. Langkah ini kadang sebenarnya kurang efisien mengingat
usia pakai keyboard itu relatif lama dan biasanya tingkat kerusakan
keyboard sangat rendah. Dengan demikian keyboard lama pada dasarnya
masih dapat digunakan untuk digunakan pada komputer yang baru.
Realitasnya selalu akan muncul keyboard-keyboard yang dibuang dan
bersifat sebagai limah. Jumlah yang ada semakin lama akan semakin banyak
dan hal ini tentu saja perlu dilakukan pemikiran untuk pengelolaannya.
Pengelolaan limbah
keyboard ini mirip dengan strategi untuk pengelolaan mouse ini yakni
dilakukan dengan menggunakan strategi 3R yakni reduce, reuse, dan
recycle. Pengelolaan ini hendaknya dapat dilakukan oleh berbagai pihak,
mulai dari produsen, distributor maupun pihak lain seperti masyarakat.
Untuk jelasnya pembaca dapat membaca juga tulisan tentang pengelolaan
limbah mouse di link ini.
Program reduce limbah keyboard mutlak dapat
dilakukan mengingat sebenarnya kalau masih ada keyboard lama, maka hal
itu masih dapat digunakan kembali. Seperti telah disebutkan di atas
tingkat kerusakan keyboard itu relatif rendah sehingga peluang
pembelian keyboard baru menjadi tidak begitu diprioritaskan. Kendalanya
adalah harga keyboard itu relatif murah dibandingkan harga komputer,
sehingga konsumen terpancing untuk selalu membeli keyboard baru saat
membeli satu perangkat komputer. Hal ini mungkin terpancing dengan
bentuk dan variasi keyboard selalu beragam dan berbeda-beda, padahal
dari sisi teknologi, perkembangan keyboard relatif juga lambat.
Teknik perawatan keyboard agar selalu dapat
digunakan dengan baik dan normal adalah dengan jalan pembersihan. Hal
ini khususnya dilakukan untuk keyboard yang digunakan di ruangan yang
kurang bersih atau bahkan oleh pemakai yang melakukan pekerjaan
komputer sambil merokok. Keyboard yang digunakan akan berakibat kotor
terutama pada sela-sela tuts yang mungkin akan berakibat tombol tidak
berfungsi. Perawatannya adalah dengan jalan membuka keyobard dan
mencuci setiap tombol yang ada, kemudian dipasangkan kembali. Cara yang
mudah adalah dengan jalan meniup menggunakan pompa tangan atau
kompresor ke arah bagian tombol. Yang perlu diingat adalah saat
membersihkan tentu saja keyboard dalam keadaan tidak terkoneksi ke CPU
komputer. Di beberapa kota, saat ini juga dijumpai jasa pencucian
keyboard yang memudahkan kita untuk menyerahkan tugas perawatan dan
pencucian keyboard agar dapat bersih dan berfungsi secara normal
kembali.
Untuk langkah reuse pada dasarnya
masih dapat dilakukan oleh para pemilik keyboard itu. Untuk langkah
recycle tentu saja pihak produsen yang mesti bertanggung jawab
melakukan hal ini. Alternatif reuse adalah dengan menawarkan keyboard
bekas kepada pihak yang memerlukan untuk fasilitas komputer yang
digunakan.
Keyboard pada dasarnya terdiri dari komponen papan
plastik yang dilengkapi dengan tombol dari masing-masing karakter atau
perintah. Tombol-tombol inilah yang dengan teknik artistik dapat
dimanfaatkan untuk membentuk produk baru yang bersifat artistik.
Langkah ini merupakan salah satu upaya recycle dari limbah keyboard
yang dapat dilakukan. Beberapa kreasi kerajinan tangan yang dibuat dari
limbah keyboard ini saya peroleh dari internet dengan bentuk yang
cukup menarik untuk dipajang sebagai komponen dekorasi.
Pada akhirnya tulisan yang merupakan upaya
kepedulian saya dalam bidang lingkungan ini semoga menjadi bahan
kesadaran bagi para pembaca juga dan mungkin sekaligus untuk pemicu kreativitas untuk memanfaatkan limbah keyboard ini menjadi bahan hiasan. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar