1.Cara Menyolder Yang Baik (Soldering Fundamental)
Bagi
para penggemar elektronika membuat rangkaian sendiri memiliki kepuasan
tersendiri dari pada membeli rangkaian berupa kit yang siap pakai. Salah
satu tantangan bagi para penggemar elektronika dalam membuat rangkaian
sendiri adalah teknik menyolder. Diantara sekian banyak kegagalan dalam
membuat suatu rangkaian elektronika salah satunya bersumber dari teknik
menyolder yang tidak tepat atau jelek. Untuk itu kali ini Kotretan
Hendriono mencoba membeberkan pengalaman pribadi tentang teknik
menyolder yang terbaik.
Deskripsi
Menyolder
merupakan pekerjaan yang membutuhkan kesabaran cukup tinggi selain
keterampilan tangan dalam menggerakan solder. Dan solder adalah
perangkat wajib yang harus dimiliki dalam tahap penyolderan, namun harus
diperhatikan bahwa salah satu penentu kualitas penyolderan adalah
kualitas soldernya itu sendiri. Papan rangkaian tercetak atau PCB
merupakan lapisan yang sangat peka terhadap panas, jika solder memiliki
tingkat panas yang berlebihan maka lapisan tembaga yang menempel pada
PCB akan mudah untuk terkelupas, selain itu beberapa komponen
elektronika memiliki tingkat panas tertentu sehingga ketika komponen
elektronika tersebut menerima panas yang melebihi kemampuannya maka
komponen akan rusak sebelum digunakan. Sebaliknya jika solder memiliki
tingkat panas yang rendah maka timah tidak mampu merekat kuat pada PCB.
Jika dilihat sepintas sepertinya komponen elektronika tersolder dengan
baik pada PCB namun sebenarnya timah tidak mampu merekat kuat pada PCB
hingga kualitas rangkaian elektronika juga jelek. Hindari menggunakan
solder pistol karena panas pada ujung soldernya tidak mampu di kontrol
dengan baik, kecuali anda sudah profesional dalam mengatur lamanya waktu
solder menempel pada PCB, memahami kualitas komponen dan mengetahui
kualitas timah yang digunakan.
Mengenal Solder dan Peralatan
Solder
biasanya digolongkan menurut dayanya (watt). Padahal penggolongan
seperti ini memiliki tingkat akurasi rendah karena penggolongan sesuai
dengan wattnya itu biasanya tidak menjelaskan effisiensi-nya, besarnya
daya yang disalurkan hingga keujung solder. Harus diperhatikan pula
kapasitas panas dari solder serta waktu naik ke suhu yang stabil. Suhu
maksimum solder yaitu suhu dalam keadaan seimbang, suhu yang dicapai
bila panas yang dibangkitkan solder telah seimbang dengan panas yang
hilang diserap oleh sekelilingnya. Solder yang baik akan menghasilkan
suhu maksimum yang sama untuk suatu model yang sama bila disambungkan ke
tegangan sumber yang sama.
Sumber daya dari solder berasal dari elemen pemanas yang resistip, maka suhu yang dihasilkan solder dapat diubah dengan pengaturan tegangan sumber pemanasnya. Untuk menghasilkan kualitas penyolderan yang baik lebih baik kita memilih jenis solder yang tingkat panas suhunya dapat diatur baik secara otomatis maupun secara manual yang mampu disesuaikan dengan kebutuhan.
Suhu solder ditentukan selain oleh wattnya juga ditentukan oleh besar, bentuk ujung dan bahan besi yang digunakan. Pemilihan bentuk ujung solder juga mempengaruhi kualitas penyolderan maka sesuaikan bentuk ujung solder yang cocok dengan kebutuhan. Tabel dibawah ini menunjukan penggolongan umum solder sesuai dengan tugas dan wattnya. Perhatikan bahwa pemilihan solder untuk tugas tertentu harus dimulai dari solder dengan watt rendah, jika tidak memadai maka secara bertahap barulah memilih solder dengan daya yang lebih besar.
Sumber daya dari solder berasal dari elemen pemanas yang resistip, maka suhu yang dihasilkan solder dapat diubah dengan pengaturan tegangan sumber pemanasnya. Untuk menghasilkan kualitas penyolderan yang baik lebih baik kita memilih jenis solder yang tingkat panas suhunya dapat diatur baik secara otomatis maupun secara manual yang mampu disesuaikan dengan kebutuhan.
Suhu solder ditentukan selain oleh wattnya juga ditentukan oleh besar, bentuk ujung dan bahan besi yang digunakan. Pemilihan bentuk ujung solder juga mempengaruhi kualitas penyolderan maka sesuaikan bentuk ujung solder yang cocok dengan kebutuhan. Tabel dibawah ini menunjukan penggolongan umum solder sesuai dengan tugas dan wattnya. Perhatikan bahwa pemilihan solder untuk tugas tertentu harus dimulai dari solder dengan watt rendah, jika tidak memadai maka secara bertahap barulah memilih solder dengan daya yang lebih besar.
Keselamatan Kerja
- Gunakan kacamata polycarbonate atau yang sejenis untuk melindungi mata dari asap solder
- Jangan pernah menyentuh elemen pemanas atau ujung dari solder
- Selalu kembalikan solder pada stand soder setelah digunakan atau ketika tidak digunakan
- Lakukan penyolderan pada area yang cukup ventilasi
- Cuci tangan ketika selesai mengerjakan penyolderan
Persiapan Penyolderan
Ujung
solder atau ada yang menyebutnya paku solder memiliki peranan penting
dalam tahap penyolderan, untuk itu sangat dianjurkan untuk memilih ujung
solder yang dilapisi (disepuh) besi atau baja selain lebih tahan lama
juga lebih mudah dalam pemeliharaannya dari pada ujung solder tembaga
telanjang tanpa disepuh. Ujung solder yang dilapis besi tidak boleh
diampelas atau dikikir karena hal tersebut dapat mengikis/merusak
lapisan besinya.
Ujung
tembaga tanpa pelapis alias telanjang harus benar-benar terpelihara
dengan baik, bersih dan berlapis timah. Bila terdapat lapisan-lapisan
kerak hitam maka harus segera dikikir atau diampelas sehingga ujungnya
menjadi bersih dan licin. Ujung solder yang kotor akan mempersulit
rambatan panas dan sulit dalam penyolderan. Periksa dudukan ujung solder
dari kemungkinan longgar, jika longgar segera kecangkan sehingga
effisiensi panas dan rambatan panasnya lebih terjamin.
Lapisi
ujung solder dengan timah saat proses pemanasan dimulai, hal ini untuk
menjaga agar ujung solder tetap bersih. Siapkan lap anti panas untuk
membersihkan ujung solder yang sewaktu-waktu bisa kotor oleh
lapisan-lapisan oksid yang akan muncul saat dilakukan penyolderan.
Jangan pernah menggunakan batu salmiak dalam membersihkan ujung solder
karena hal ini dapat merusak ujung solder dan meninggalkan sisa endapan
disekitar titik solderan.
Jika
ujung solder dari tembaga telanjang tanpa lapisan besi maka setiap
melakukan penyolderan akan mengikis tembaga berupa butiran halus yang
ikut menempel pada PCB dan lama kelamaan pada ujung solder akan
terbentuk kawah. Ampelas atau kikirlah lagi hingga ujung solder menjadi
licin dan lapisi kembali dengan timah.
Gunakanlah jenis timah solder berkualitas yang terdiri dari campuran timah dengan titik lebur rendah dan mengandung kolophonium sebagai cairan solder. Timah dipasarkan dalam bentuk kawat kecil dengan diamater beragam dan digulung. Jangan sekali-kali menggunakan jenis kawat timah yang tidak berkualitas karena akan merusak kualitas penyolderan, sehebat apapun kita menyolder, sebagus apapun solder yang digunakan dan sekuat apapun PCB jika timah yang digunakan jelek maka hasil solderan pun tetap jelek dan tentunya kualitas akhir rangkaian elektronik yang mengecewakan.
Gunakanlah jenis timah solder berkualitas yang terdiri dari campuran timah dengan titik lebur rendah dan mengandung kolophonium sebagai cairan solder. Timah dipasarkan dalam bentuk kawat kecil dengan diamater beragam dan digulung. Jangan sekali-kali menggunakan jenis kawat timah yang tidak berkualitas karena akan merusak kualitas penyolderan, sehebat apapun kita menyolder, sebagus apapun solder yang digunakan dan sekuat apapun PCB jika timah yang digunakan jelek maka hasil solderan pun tetap jelek dan tentunya kualitas akhir rangkaian elektronik yang mengecewakan.
Proses Penyolderan
Jika
hal diatas sudah dipahami dan dipersiapkan maka mari lanjutkan pada
tahap penyolderan. Perhatikan dengan seksama tahapan dibawah ini dan
hal-hal yang harus dilakukan selama tahap penyolderan.
1. Bersihkan PCB dan Kaki Komponen
Bersihkan
bagian-bagian yang akan disolder baik itu PCB maupun kaki komponen
elektronika dengan ampelas halus atau pisau sehingga lapisan-lapisan
cat, gemuk atau oksida tersingkirkan. Bila menggunakan kawat montase
berisolasi (misal; kawat email) maka kelupaslah dulu isolasinya
sepanjang 6-7mm kemudian ujung kawat dilapis dengan timah.
2. Memasukan Komponen Elektronika pada PCB
Kawat
kaki komponen dimasukan pada lubang PCB dan bengkokan dengan tang
sehingga terdapat pengait mekanis untuk menjaga posisi komponen. Ujung
kawat yang berdiameter besar harus dipasang sedemikian rupa sehingga
penyolderan dapat dilakukan dengan baik.
3. Mengatur Posisi PCB
Aturlah
posisi PCB dan titik solderan sehingga cairan timah dapat mengalir
sendiri ke titik yang diinginkan dengan bantuan gravitasi bumi.
4. Memanaskan PCB dan Kaki Komponen
Letakan
bagian datar dari ujung solder ke sisi yang lebar pada PCB sehingga
penyaluran panas terjadi melalui permukaan yang paling luas.
5. Menambahkan Timah pada Titik Solderan
Berikan
timah pada titik solderan dan usahakan lapisan kolophonium lebih dulu
mencair baru kemudian timah. Jumlah timah yang dilebur pada titik
solderan tidaklah harus memenuhi lingkaran pad PCB.
6. Menarik Timah Solder
Setelah
jumlah timah yang meleleh dirasa cukup, singkirkan timah dari titik
solderan. Tahan ujung solder pada titik solderan sampai timah meresap
pada semua bagian solderan. Setelah itu tarik ujung solder dari titik
solderan dan biarkan beberapa saat untuk proses pendinginan.
7. Mendinginkan Titik Solderan
Selama
pendinginan, titik penyolderan tidak boleh terguncang untuk menghindari
penyolderan dingin. Penyolderan dingin dapat dilihat dari permukaan
timah pada titik solderan yang menjadi buram.
8. Penyolderan Dingin
Penyolderan
dingin juga dapat terjadi akibat ujung solder yang kurang panas,
terlalu cepat ditarik dari titik penyolderan dan kualitas timah yang
jelek. Timah terlihat menempel berupa tetesan pada PCB, solderan seperti
ini sangatlah rapuh.
9. Perbaikan Solderan Dingin
Penyolderan
dingin bisa saja terjadi maka untuk mengatasinya lakukan pemanasan
menggunakan ujung solder pada titik solderan yang akan diperbaiki
kemudian tambahkan timah hingga timah meresap pada titik solderan.
Ketika dingin pastikan permukaan titik solderan licin dan mengkilap.
10. Perhatikan!
Untuk
menyolder komponen semikonduktor gunakanlah solder yang panas dan
lakukan dengan cepat. Hindari menggunakan solder yang dingin yang justru
membuat proses penyolderan menjadi lebih lama kecuali dalam kondisi
tertentu yang mengharuskan menggunakan solder yang lebih dingin.
2.Sebenarnya
tujuan daripada pengukuran kapasitor / kondensator elektrolit atau Elcoadalah
untuk mengetahui keadaan daripada kapasitor / kondensator itu apakah bocor atau
rusak atau masih baik. Dan nilai kapasitor/ kondensator elektrolit atau Elco
bisa kita baca pada badannya. Selanjutnya langkah-langkah pengujian kapasitor /
kondensator elektrolit atau Elco ini adalah sebagai berikut :
1. Pertama-tama putarlah saklar multimeter pada posisi R (R x 1) atau sesuai dengan yang kita kehendaki.
2 Multimeter boleh distel pada nol Ohm atau tidak.
3. Kabel yang hitam ditempelkan pada kaki (+) dan kabel yang merah ditempelkan pada kaki (-) kapasitor / kondensator elektrolit atau Elco.
4. Kemudian selanjutnya perhatikanlah gerakan jarum multimeter pada skala :
- Bila jarum multimeter itu bergerak ke kanan dan kembali ke kiri (seperti semula) berarti kapasitor / kondensator baik
- Bila jarum multimeter itu bergerak ke kanan dan kembali ke kiri tetapi tidak penuh berarti kapasitor / kondensator itu setengah rusak atau aus
- Bila jarum multimeter itu bergerak ke kanan dan berhenti maka kapasitor / kondensator itu bocor
- Bila jarum itu tidak bergerak sama sekali maka berarti kapasitor / kondensator itu sudah putus sama sekali .
1. Pertama-tama putarlah saklar multimeter pada posisi R (R x 1) atau sesuai dengan yang kita kehendaki.
2 Multimeter boleh distel pada nol Ohm atau tidak.
3. Kabel yang hitam ditempelkan pada kaki (+) dan kabel yang merah ditempelkan pada kaki (-) kapasitor / kondensator elektrolit atau Elco.
4. Kemudian selanjutnya perhatikanlah gerakan jarum multimeter pada skala :
- Bila jarum multimeter itu bergerak ke kanan dan kembali ke kiri (seperti semula) berarti kapasitor / kondensator baik
- Bila jarum multimeter itu bergerak ke kanan dan kembali ke kiri tetapi tidak penuh berarti kapasitor / kondensator itu setengah rusak atau aus
- Bila jarum multimeter itu bergerak ke kanan dan berhenti maka kapasitor / kondensator itu bocor
- Bila jarum itu tidak bergerak sama sekali maka berarti kapasitor / kondensator itu sudah putus sama sekali .
1.
langkah-langkah pengujian kapasitor /
kondensator elektrolit atau Elco ini adalah sebagai berikut :
1. Pertama-tama putarlah saklar multimeter pada posisi R (R x 1) atau sesuai dengan yang kita kehendaki.
2 Multimeter boleh distel pada nol Ohm atau tidak.
3. Kabel yang hitam ditempelkan pada kaki (+) dan kabel yang merah ditempelkan pada kaki (-) kapasitor / kondensator elektrolit atau Elco.
4. Kemudian selanjutnya perhatikanlah gerakan jarum multimeter pada skala :
- Bila jarum multimeter itu bergerak ke kanan dan kembali ke kiri (seperti semula) berarti kapasitor / kondensator baik
- Bila jarum multimeter itu bergerak ke kanan dan kembali ke kiri tetapi tidak penuh berarti kapasitor / kondensator itu setengah rusak atau aus
- Bila jarum multimeter itu bergerak ke kanan dan berhenti maka kapasitor / kondensator itu bocor
- Bila jarum itu tidak bergerak sama sekali maka berarti kapasitor / kondensator itu sudah putus sama sekali.
1. Pertama-tama putarlah saklar multimeter pada posisi R (R x 1) atau sesuai dengan yang kita kehendaki.
2 Multimeter boleh distel pada nol Ohm atau tidak.
3. Kabel yang hitam ditempelkan pada kaki (+) dan kabel yang merah ditempelkan pada kaki (-) kapasitor / kondensator elektrolit atau Elco.
4. Kemudian selanjutnya perhatikanlah gerakan jarum multimeter pada skala :
- Bila jarum multimeter itu bergerak ke kanan dan kembali ke kiri (seperti semula) berarti kapasitor / kondensator baik
- Bila jarum multimeter itu bergerak ke kanan dan kembali ke kiri tetapi tidak penuh berarti kapasitor / kondensator itu setengah rusak atau aus
- Bila jarum multimeter itu bergerak ke kanan dan berhenti maka kapasitor / kondensator itu bocor
- Bila jarum itu tidak bergerak sama sekali maka berarti kapasitor / kondensator itu sudah putus sama sekali.
2.
3.
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus
dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai
fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana
berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan
pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Transistor
through-hole (dibandingkan dengan pita ukur sentimeter)Pada umumnya,
transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C).
Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur
arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada
keluaran tegangan dan arus output Kolektor.Transistor merupakan komponen yang
sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog,
transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi
pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio.
Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat
dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori
dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.
. 4.
Baik / tidaknya resistor
pada papan PCB dapat diukur dengan
menggunakan Ohm meter. Ukur komponen yang dianggap
rusak, jika hasil pengukuran menunjukkan nilai lebih besar
terhadap nilai pada kode warna resistor tersebut dapat
maka resistor tersebut rusak. Pada pengecekan
ini rangkaian televisi tidak mendapat
tegangan.Resistor yang rusak pada umumnya
resistor sebagai fuse ( Fuse Resistor = FR ) yang nilaianya
dibawah 10 Ohm yang terletak pada output tegangan
sumber. FR rusak berdasarkan hasil pengukuran tegangan
, tegangan yang terukur pada kapasitor tidak ada
tegangan nol Volt.Dan resistor dengan nilai
diatas 100K Ohm pada umumnya dilewati tegangan tinggi.
resistor bias transistor switching pada catu daya
dengan tegangan 300V DC,pada tegangan screen ( G 2 )
dengan tegangan 1000VDC.
a. RESISTOR
Menguji Resistor / Tahanan Tetap
Walaupun
komponen ini tidak memiliki kutub negatif dan positif tetapi dengan
multimeter kita akan menguji kualitasnya. Tidak menutup kemungkinan
adanya kerusakan yang disebabkan oleh beberapa faktor, salah satu
diantaranya karena terbakar/korsleting karena tidak tahan menahan arus
yang lebih besar dari nilainya.
Untuk
mengujinya dengan multimeter kita boleh membolak-balik kaki resistor
ataupun sebaliknya membolak-balik colok (+) dan colok (-).
Langkah-langkah pemeriksaan resistor:
- Memutar saklar sampai pada posisi R x Ohm.
- Kalibrasi dengan menghubungkan colok (+) dan colok (-). Kemudian memutar penyetel sampai jarum menunjuk pada angka nol (0). Atau putar control adjusment untuk menyesuaikan.
- Setelah itu kita hubungkan pencolok (+) pada salah satu kaki resistor, begitu pula colok (-) pada kaki yang lain.
- Perhatikan jarum penunjuk. Apakah ia bergerak penuh atau sebaliknya jika bergerak dan tak kembali berarti komponen masih baik. Bila sebaliknya jarum penunjuk skala tidak bergerak berarti resistor rusak.
- Komponen resistor yang masih baik juga bisa dinilai dengan sama atau tidak nilai komponen resistor yang tertera pada gelang-gelang warnanya dengan pengukuran melalui multimeter.
Mengukur Kapasitor / Kondensator Elco Menggunakan Multimeter
Sebenarnya tujuan daripada pengukuran kapasitor / kondensator elektrolit atau Elco adalah untuk mengetahui keadaan daripada kapasitor / kondensator itu apakah bocor atau rusak atau masih baik. Dan nilai kapasitor/ kondensator elektrolit atau Elco bisa kita baca pada badannya. Selanjutnya langkah-langkah pengujian kapasitor / kondensator elektrolit atau Elco ini adalah sebagai berikut :1. Pertama-tama putarlah saklar multimeter pada posisi R (R x 1) atau sesuai dengan yang kita kehendaki.
2 Multimeter boleh distel pada nol Ohm atau tidak.
3. Kabel yang hitam ditempelkan pada kaki (+) dan kabel yang merah ditempelkan pada kaki (-) kapasitor / kondensator elektrolit atau Elco.
4. Kemudian selanjutnya perhatikanlah gerakan jarum multimeter pada skala :
- Bila jarum multimeter itu bergerak ke kanan dan kembali ke kiri (seperti semula) berarti kapasitor / kondensator baik
- Bila jarum multimeter itu bergerak ke kanan dan kembali ke kiri tetapi tidak penuh berarti kapasitor / kondensator itu setengah rusak atau aus
- Bila jarum multimeter itu bergerak ke kanan dan berhenti maka kapasitor / kondensator itu bocor
- Bila jarum itu tidak bergerak sama sekali maka berarti kapasitor / kondensator itu sudah putus sama sekali
C. TRANSISTOR
Menguji transistor |
Sakelar jangkah pada x100 ,
- Penyidik hitam pada Basis, Penyidik merah pada Kolektor, jarum harus bergerak ke kanan
- Penyidik hitam tetap pada Basis, Penyidik merah dipindah ke Emitor, jarum harus bergerak ke kanan lagi.
- Penyidik merah dipindah pada Basis dan hitam pada Kolektor, jarum harus tidak bergerak
- Penyidik merah tetap pada Basis Penyidik hitam dipindah ke Emitor jarum juga harus tidak bergerak.
- Penyidik hitam ditempel pada kolektor dan merah pada emitor, jarum harus sedikit bergerak ke kanan dan bila dibalik jarum harus tidak bergerak.
Sakelar jangkah pada x100
- Penyidik hitam pada Basis, Penyidik merah pada Kolektor, jarum harus tidak bergerak
- Penyidik hitam tetap pada Basis, Penyidik merah dipindah ke Emitor, jarum harus tidak bergerak
- Penyidik merah dipindah pada Basis dan hitam pada Kolektor, jarum harus bergerak
- Penyidik merah tetap pada Basis Penyidik hitam dipindah ke Emitor harus bergerak.
- Penyidik hitam ditempel pada kolektor dan merah pada emitor, jarum harus sedikit bergerak ke kanan dan bila dibalik jarum harus tidak bergerak.
3. Menguji Transistor FET
Penentuan jenis FET dilakukan dengan saklar jangkah pada x100 penyidik hitam pada Source dan merah pada Gate. Bila jarum menyimpang, maka janis FET adalah kanal P dan bila tidak, FET adalah kanal N
Menguji Transistor Jenis FET |
4. Menguji Transistor UJT
Cara kerja UJT (Uni Junktion Transistor) adalah seperti switch, UJT kalau masih bisa on off berarti masih baik.
Saklar Jangkah pada 10 VDC dan potensio pada minimum, tegangan harus kecil. Setelah potensio diputar pelan-pelan jarum naik sampai posisi tertentu dan kalau diputar terus jarum tetap disitu. Bila jaum diputar pelan-pelan ke arah minimum lagi, pada suatu posisi tertentu tiba-tiba jarum bergerak ke kiri dan bila putaran potensio diteruskan sampai minimum jarum tetap disitu. Bila peristiwa tersebut terjadi, maka UJT masih baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar