ELEKTRONIKA ANALOG DAN DIGITAL
1. HUKUM OHM DAN RUMUSNYA;
Hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang mengalir melalui sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang diterapkan kepadanya. Sebuah benda penghantar dikatakan mematuhi hukum Ohm apabila nilai resistansinya tidak bergantung terhadap besar dan polaritas beda potensial yang dikenakan kepadanya.]
Walaupun pernyataan ini tidak selalu berlaku untuk semua jenis
penghantar, namun istilah "hukum" tetap digunakan dengan alasan sejarah.
Secara matematis hukum Ohm diekspresikan dengan persamaan:
- RUMUS;
Dimana :
- adalah arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar dalam satuan Ampere.
- adalah tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung penghantar dalam satuan volt.
- adalah nilai hambatan listrik (resistansi) yang terdapat pada suatu penghantar dalam satuan ohm.
Hukum ini dicetuskan oleh George Simon Ohm, seorang fisikawan dari Jerman pada tahun 1825 dan dipublikasikan pada sebuah paper yang berjudul The Galvanic Circuit Investigated Mathematically pada tahun 1827.
2.PENGERTIAN TEGANGAN ,ARUS DAN TENAGA PADA ALIRAN LISTRI
- TEGANGAN; Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor
listrik. Tergantung pada perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan
listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau
ekstra tinggi. Secara definisi tegangan listrik menyebabkan obyek
bermuatan listrik negatif tertarik dari tempat bertegangan rendah menuju
tempat bertegangan lebih tinggi. Sehingga arah arus listrik konvensional didalam suatu konduktor mengalir dari tegangan tinggi menuju tegangan rendah
V= I .R
Satuan SI untuk Tegangan adalah volt (V).
- ARUS: Arus adalah Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Muatan listrik bisa mengalir melalui kabel atau penghantar listrik lainnya.
I = Q/T
Pada zaman dulu, Arus konvensional didefinisikan sebagai aliran
muatan positif, sekalipun kita sekarang tahu bahwa arus listrik itu
dihasilkan dari aliran elektron yang bermuatan negatif ke arah yang
sebaliknya.
Satuan SI untuk arus listrik adalah ampere (A).
ARUS LISTRIK (ELECTRIC CURRENT)
DefinisiArus listrik merupakan aliran muatan listrik. Aliran ini berupa aliran elektron atau aliran ion. Aliran ini harus melalui media penghantar listrik yang biasa disebut sebagai konduktor. Konduktor yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah kabel logam.
Ketika dua ujung kabel disambungkan pada sumber tegangan, misalnya baterai, maka elektron akan mengalir melalui kabel penghantar dari kutub negatif menuju kutub positif baterai. Aliran elektron inilah yang disebut sebagai aliran listrik.
Simbol (rumus)
Arus listrik didefinisikan sebagai jumlah muatan listrik (elektron) yang mengalir melalui konduktor dalam tiap satuan waktu. Untuk aliran yang kontinu (steady), arus listrik dirumuskan dalam persamaan berikut: I = Q/t
Dimana I = arus listrik (Ampere) ; Q = jumlah muatan listrik yag mengalir (Coulomb); t = waktu (sekon).
Satuan (unit)
Satuan untuk besaran arus listrik dalam system (SI) adalah Ampere (A) atau Coulomb/sekon. 1 Coulomb sendiri setara dengan 6.242 × 1018 elektron yang mengalir per detik.
3.PENGERTIAN DAN GAMBAR RESISTOR SERTA MACAM RESISTOTOR
Pengertian Resistor adalah perangkat komponen elektronika yang dapat di gunakan untuk membatasi aliran arus listrik. Sudah di pastikan hampir semua rangkaian elektronika menggunakan resistor. Itu lah mengapa pengertian resistor
merupakan komponen yang lebih banyak di gunakan dari pada komponen yang
lainnya. Cara kerja resistor berdasarkan sifat resistansi suatu bahan
yang dapat menghantarkan listrik.
Resistansi atau penghantar listrik adalah sifat yang membatasi aliran
arus. Semua bahan yang terbuat dari metal dapat menghantarkan listrik,
bahan bahan ini dapat mengendalikan aliran arus sesuai dengan sifat
resivitas yang di miliki dari masing masing bahan. Unsur yang terdapat
di dalam bahan dapat menghantarkan listrik yang di tentukan oleh
struktur atomik pembentuknya.
Sifat yang menentukan resivitas yaitu kemampuan untuk melawan laju
aliran arus. Sifat lain yang di miliki dari pengertian resistor adalah
suatu bahan yang di kenai panas di atas 0 derajat, maka resistansi akan
berubah. Hal ini dapat di amati dalam elektronika yaitu bila terjadi
suatu kesalahan yang menyangkut kelebihan panas dalam suatu komponen.
Resistor terbuat dari bahan isolator yang memiliki nilai tertentu
tergantung dari nilai hambatan yang terdapat dalam komponen. Di mulai
dari beberapa Ohm sampai dengan nilai Jutaan Ohm (mega ohm). Pengertian resistor
yang memiliki sifat resistif dapat di kembalikan seperti sebelumnya,
namun apabila panas yang terdapat dalam komponen berlebihan hal ini akan
mengakibatkan rusaknya komponen secara permanen.
Bentuk fisik resistor paling banyak di bandingkan komponen lainnya.
Yang paling umum di jumpai di pasaran adalah bentuk bulatan panjang
dengan beberapa lingkaran pada badan resistor. Lingkaran dalam komponen
tersebut menunjukan nilai hambatan dari resistor. Di dalam lingkaran
terdapat berbagai kode warna dari resistor.
Salah satu kelemahan dari pengertian resistor
adalah noise (drau). Noise akan bertambah seiring dengan bertambahnya
umur resistor yang mempunyai kecendrungan mengakibatkan penyimpanan
toleransi harga yang masih di perbolehkan untuk beberapa rangkaian.
Dengan berkembangnya teknologi, saat ini bentuk resistor sudah ada yang
lebih kecil, di antaranya menggunakan teknik doping seperti halnya pada
pembuatan komponen semikonduktor.
Macam-macam Jenis Resistor Tetap (Fixed Resistor)
:
- Resistor Kawat Resistor ini merupakan jenis resistor pertama yang lahir pada saat rangkaian elektronika masih menggunakan tabung hampa (vacuum tube). Bentuknya bervariasi dan memiliki ukuran yang cukup besar. Resistor kawat ini biasanya banyak dipergunakan dalam rangkaian power karena memiliki resistansi yang tinggi dan tahan terhadap panas yang tinggi. Jenis resistor kawat yang masih banyak dipakai sampai sekarang adalah jenis resistor dengan lilitan kawat yang dililitkan pada bahan keramik, kemudian dilapisi dengan bahan semen. Daya yang tersedia untuk resistor jenis kawat ini adalah dalam ukuran 1 watt, 2 watt, 5 watt, dan 10 watt. Bentuk fisik bisa dilihat pada gambar :
Resistor Kawat |
- Resistor Arang (Batang Karbon) Resistor jenis ini dibuat dari bahan karbon kasar yang diberi lilitan kawat yang kemudian diberi tanda dengan kode warna berbentuk gelang. Resistor jenis ini merupakan jenis resistor generasi awal setelah adanya resistor kawat. Sekarang sudah jarang untuk dipakai pada rangkaian – rangkaian elektronika. Bentuk fisik dari resistor jenis ini dapat dilihat pada gambar :.
Resistor Arang |
- Resistor Film Karbon Jenis resistor ini dibuat dari bahan karbon dan dilapisi dengan bahan film yang berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar. Nilai resistansinya dicantumkan dalam bentuk kode warna. Resistor ini banyak digunakan dalam berbagai rangkaian elektronika karena bentuk fisiknya kecil dan mudah didapat di pasaran. Resistor ini memiliki daya sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt dengan toleransi 5% dan !0%. Bentuk fisik dari Resistor film karbon seperti terlihat pada gambar dibawah ini :
Resistor film karbon |
- Resistor Metal Film Bentuk fisik hampir menyerupai resistor film karbon. Resistor ini tahan terhadap perubahan temperatur.dan memiliki tingkat ketelitian nilai yang tinggi karena nilai toleransi yang tercantum pada resistor ini sangatlah kecil, biasanya sekitar 1% sampai 5%. Jika dibandingkan dengan resistor film karbon, resistor ini cenderung lebih baik karena memiliki toleransi yang lebih kecil. Resistor Metal Film memiliki 5 buah gelang warna, bahkan ada yang 6 buah gelang warna. Sedangkan, resistor film karbon hanya memiliki 4 buah gelang warna. Resistor ini sangat cocok digunakan dalam rangkaian – rangkaian yang memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, misalnya alat ukur.Daya yang dimiliki sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt. Bentuk Resistor Metal Film dapat dilihat pada gambar:
Resistor Metal Film |
- Resistor Keramik atau Porselin Perkembangan teknologi di bidang elektronika semakiin maju seperti tidak ada pangkalnya, saat ini telah dikembangkan jenis resistor yang terbuat dari bahan keramik atau porselin. Jenis resistor keramik ini sekarang sudah dilapisi dengan kaca tipis, banyak digunakan dalam rangkaian elektronika saat ini karena bentuk fisiknya relatif sangat kecil serta memiliki tingkat resistansi tetelitian yang tinggi. Daya yang dimiliki resistor ini sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt. Sedang nilai resistansinya tertulis pada tubuhnya. Bentuk dari resistor ini dapat dilihat pada
- Jenis-jenis LDR (Light Dependent Resistor) merupakan resistor Resistor ini merupakan Resistor yang nilai resistansinya berubah jika terjadi perubahan intensitas cahaya. Sifat dari LDR ini adalah nilai resistansi akan naik jika cahaya yang diterimanya sedikit atau kondisi sekelilingnya gelap. Sedangkan, nilai resistansi akan turun jika intensitas cahaya yang diterimanya semakin terang. LDR sering digunakan sebagai sensor cahaya, khususnya sebagai sensor cahaya yang digunakan pada lampu taman atau lampu untuk penerangan jalan. Lampu taman atau penerangan jalan secara otomatis nyala jika malam hari dan secara otomatis mati jika siang hari. Bentuk fisik LDR bisa anda lihat pada gambar berikut :
LDR (Light Dependent Resistor) |
- Potensiometer Potensiometer bisa kita sebut dengan variable resistor. Umumnya, potensiometer berbahan dari kawat atau karbon. Generasi pertama Potensiometer ini terbuat dari kawat waktu itu rangkaian elektronika masih menggunakan tabung hampa (vacuum tube). Potensiometer dari kawat memiliki bentuk yang cukup besar. Seiring dengan perkembangan jaman potensiometer dibuat dengan ukuran yang kecil dengan menggunakan karbon. Bahan dari karbon ini lebih kecil, tetapi keunggulannya memiliki resistansi yang besar.
- Perubahan
resistansi pada potensiometer terbagi menjadi 2, yakni linier dan
logaritmik. Yang dimaksud dengan perubahan secara linier adalah
perubahan nilai resistansinya sebanding dengan arah putaran pengaturnya.
Sedangkan, yang dimaksud dengan perubahan secara logaritmik adalah
perubahan nilai resistansinya berdasarkan perhitungan logaritmik.
- Umumnya,
potensiometer logaritmik memiliki perubahan resistansi yang cukup unik
karena nilai maksimal dari resistansi diperoleh ketika kita telah
melakaukan setengah kali putaran pada pengaturnya. Sedangkan, nilai
minimal diperoleh saat pengaturnya berada pada titik nol atau titik
maksimal putaran.
- Untuk
dapat mengetahui apakah potensiometer tersebut linier atau logaritmik,
dapat dilihat huruf yang tertera di bagian badannya. Jika tertera huruf
B, maka potensiometer tersebut logaritmik. Jika huruf A, maka
potensiometer linier. Pada umumnya, nilai resistansi juga tertera pada
bagian depan badannya. Nilai yang tertera tersebut merupakan nilai
resistansi maksimal dari potensiometer.misalnya yang tertulis 100K, maka
potesiometer itu mempunyai nilai antara 0 - 100 Kohm
- Nilai resistansi yang berubah dari potensiometer ini
karena disengaja oleh kita yang mengubah biasanya disesuaikan oleh
kebutuhan. Salah satu contoh penggunaan potensiometer pada rangkaian
audio / amplifier.Bentuk fisik dari Potensiometer :
Potensiometer Geser dan Potensiometer Putar |
- Trimpot Trimpot adalah kependekan dari Tripotensiometer. Sifat dan karakteristik dari trimpot tidak jauh beda dengan potensiometer. Hanya saja, trimpot ini memiliki ukuran yang jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan potensiometer. Perubahan nilai resistansinya juga dibagi menjadi 2, yakni linier dan logaritmik. Huruf B yang tertera pada trimpot menyatakan perubahan nilai resistansinya secara logaritmik, sedangkan huruf A untuk perubahan secara linier. Untuk mengubah nilai resistansinya, kita dapat memutar lubang tengah pada badan trimpot dengan menggunakan obeng. Bentuk trimpot dapat dilihat pada gambar di samping.
Trimpot |
- NTC dan PTC NTC (Negative Temperature Coefficient) dan PTC (Positive Temperature Coefficient) merupakan resistor yang nilai resistansinya berubah jika terjadi perubahan temperatur di sekelilingnya. Untuk NTC, nilai resistansi akan naik jika temperatur sekelilingnya turun. Sedangkan, nilai resistansi PTC akan naik jika temperatur sekelilingnya naik. Kedua komponen ini sering digunakan sebagai sensor untuk mengukur suhu atau temperatur daerah di sekelilingnya. Bentuk NTC dan PTC dapat dilihat pada gambar :
4.Kapasitor
Pengertian Kapasitor
adalah komponen elektronika yang digunakan untuk menyimpan muatan
listrik, dan secara sederhana terdiri dari dua konduktor yang dipisahkan
oleh bahan penyekat (bahan dielektrik) tiap konduktor di sebut keping.
Kapasitor atau disebut juga kondensator adalah alat (komponen) listrik
yang dibuat sedemikian rupa sehingga mampu menyimpan muatan listrik
untuk sementara waktu. Pada prinsipnya sebuah kapasitor terdiri atas dua
konduktor (lempeng logam) yang dipisahkan oleh bahan penyekat
(isolator). Isolator penyekat ini sering disebut bahan (zat) dielektrik
Zat
dielektrik yang digunakan untuk menyekat kedua penghantar dapat
digunakan untuk membedakan jenis kapasitor. Beberapa kapasitor
menggunakan bahan dielektrik berupa kertas, mika, plastik cairan dan
lain sebagainya. Beberapa jenis kapasitor menurut bahan dielektiknya
antara lain
Kegunaan Kapasitor
Kegunaan kapasitor dalam berbagai rangkaian listrik adalah:
- mencegah loncatan bunga api listrik pada rangkaian yang mengandung kumparan, bila tiba-tiba arus listrik diputuskan dan dinyalakan
- menyimpan muatan atau energi listrik dalam rangkaian penyala elektronik
- memilih panjang gelombang pada radio penerima
- sebagai filter dalam catu daya (power supply)
Bentuk kapasitor
- kapasitor kertas (besar kapasitas 0,1 F)
- kapasitor elektrolit (besar kapasitas 105 pF)
- kapasitor variabel (besar kapasitas bisa di ubah-ubah dengan nilai kapasitas maksimum 500 pF)
Jenis Kapasitor:
- Kapasitor tetap, terdiri atas kapasitor polar dan nonpolar.
- Kapasitor variable, jenis ini memiliki nilai kapasitas yang bisa diubah-ubah.Jenisnya ada dua macam, yaitu parko dan trimer.
Fungsi Kapasitor:
- Memisahkan arus bolak-balik dari arus searah.
- Meratakan arus keluaran dari suatu penyearah arus.
- Memilih gelombang pada pesawat penerima radio
- Mengontrol frekuansi pada rangkaian osilator
- Menyimpan muatan listrik
5.Cara menentukan nilai resistor
Resistor atau tahanan adalah komponen dasar elektronika yang berfungsi menahan arus listrik. Resistor termasuk komponen pasif dengan satuan Ohm (simbol: Ω) diambil dari nama George Simon Ohm, biasanya digunakan prefix Kilo Ohm dan Mega Ohm.
Satuan Resistor dan cara penulisannya
Untuk mengetahui nilai resistor (Ohm) digunakan alat ukur Ohm Meter atau dengan cara melihat gelang-gelang warna (strips) pada fisik resistor yang umumnya terdiri dari 4 atau 5 warna. Nilai resistansi untuk daya besar pada umumnya tidak ditentukan dengan gelang warna tetapi dengan notasi yang ditulis langsung pada fisik resistor.
Warna-warna gelang resistor secara berurutan
Contoh:
Menentukan nilai resistor yang terdiri dari 4 warna
Satuan Resistor dan cara penulisannya
- 1R = 1 Ohm
- R33 = 0,33 Ohm
- 2R2 = 2,2 Ohm
- 1K = 1 Kilo Ohm (1.000 Ohm)
- 1,5K = 1,5 Kilo Ohm (1.500 Ohm)
- 1M = 1 Mega Ohm (1.000 K Ohm atau 1.000.000 Ohm)
- 4K7 = 4,7 Kilo Ohm (4.700 Ohm)
- 4M7 = 4,7 Mega Ohm
Simbol Resistor
Bentuk fisik Resistor
Sumber gambar dari Miracle
Kode Warna ResistorUntuk mengetahui nilai resistor (Ohm) digunakan alat ukur Ohm Meter atau dengan cara melihat gelang-gelang warna (strips) pada fisik resistor yang umumnya terdiri dari 4 atau 5 warna. Nilai resistansi untuk daya besar pada umumnya tidak ditentukan dengan gelang warna tetapi dengan notasi yang ditulis langsung pada fisik resistor.
Warna-warna gelang resistor secara berurutan
- Hitam
- Coklat
- Merah
- Orange
- Kuning
- Hijau
- Biru
- Ungu
- Abu
- Putih
- Emas
- Perak
- Resistor 4 warna
Warna kesatu dan kedua adalah nilai, warna ketiga adalah faktor pengali, warna keempat adalah toleransi (emas ± 5% dan perak ±10%) - Resitor 5 warna
Warna kesatu, kedua, dan ketiga adalah nilai, warna keempat adalah faktor pengali, warna kelima adalah toleransi (coklat ± 1%; merah ± 2%; hijau ± 0,5%; biru ± 0,25; ungu ± 0,1%; abu 0,05%; emas ± 5%; perak ±10%)
Sumber : Electronic Express
Contoh:
Menentukan nilai resistor yang terdiri dari 4 warna
- Merah, merah, orange, emas : 22.000 Ohm (22K) ± 5%
- Kuning, ungu, merah, emas : 4.700 Ohm (4K7) ± 5%
- Colat, hitam, hitam, perak : 10 Ohm ± 10%
KK 1 Elektronika analog dan Digital
Hukum Ohm
Hukum Ohm menyatakan bahwa arus yang melalui konduktor antara dua titik berbanding lurus dengan beda potensial atau tegangan di dua titik, dan berbanding terbalik dengan resistansi antara mereka.
Persamaan matematika yang menggambarkan hubungan ini adalah:
I = V/R
Gambar 1. Analogi Hukum Ohm pada rangkaian elektronika.
Dimana I adalah arus yang melalui konduktor dalam satuan ampere, V adalah beda potensial di konduktor diukur dalam satuan volt, dan R adalah resistansi konduktor dalam satuan ohm. Lebih khusus lagi, hukum Ohm menyatakan bahwa R dalam relasi ini adalah konstan, tidak bergantung kepada arus (I).
Hukum Ohm menyatakan bahwa arus yang melalui konduktor antara dua titik berbanding lurus dengan beda potensial atau tegangan di dua titik, dan berbanding terbalik dengan resistansi antara mereka.
Persamaan matematika yang menggambarkan hubungan ini adalah:
I = V/R
Gambar 1. Analogi Hukum Ohm pada rangkaian elektronika.
Dimana I adalah arus yang melalui konduktor dalam satuan ampere, V adalah beda potensial di konduktor diukur dalam satuan volt, dan R adalah resistansi konduktor dalam satuan ohm. Lebih khusus lagi, hukum Ohm menyatakan bahwa R dalam relasi ini adalah konstan, tidak bergantung kepada arus (I).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar